Santuy, Gak Semua Omongan Perlu Didengerin!

3/03/2022

Sumber Foto : Twitter

Perkataan orang tak melulu bisa jadi pedoman hidup bagi kita. Memang, ada sebagian perkataan yang baik dan bisa kita ambil hikmahnya, tapi ada juga yang mesti di STOP, gak perlu dimasukin hati apalagi diaplikasikan ke dalam kehidupan. Kenapa? Pasti ada aja omongan orang yang bikin sakit hati bahkan bikin kita terpuruk. Gak jarang juga ditemukan beberapa ocehan yang terlontar adalah hanya ungkapan dari rasa dengki dan iri hati mereka aja untuk membungkam apa yang kita ingin lakukan dan akhirnya bisa membelenggu kita untuk bertindak.

Gak usah jauh-jauh, dari keseharian kita banyak pastinya. Misal nyinyiran "Perempuan gak perlu sekolah tinggi karena ujung-ujungnya cuma di dapur, kasur, sumur", "Kok lahirannya caesar mestinya normal biar ngerasain jadi ibu seutuhnya", "Umur segini mestinya udah nikah", "Ngapain kerja giat padahal gak kaya-kaya", dan lain sebagainya. Biasanya omongan kayak di atas juga diiringi sama ke-sotoy-an mengenai hal apapun dalam hidup kita.

Ada seseorang yang pernah gw temui berargumen bahwa orang yang foto-foto atau melakukan snapgram saat berlibur itu pasti gak menikmati momen. Perlu digarisbawahi "Gak menikmati momen". Padahal gak semua orang yang foto-foto selama liburan itu gak menikmati momen. Alhasil setiap temannya mau berfoto pas liburan, yang terngiang-ngiang adalah kata si orang yang pernah berkata begitu. Namun lucunya, seseorang yang mengatakan hal itu malah yang justru sering mengambil foto ketika sedang berlibur atau snapgram untuk sosial medianya. Lucu ya, bilang begitu tapi justru dia juga melakukannya. Hehe.. Ada orang yang begitu? Banyak. Apalagi yang kurang suka melihat orang lain senang.

Padahal berfoto saat berlibur sah-sah saja, selama fotonya pake kamera sendiri, liburannya pake duit sendiri, dan gak merugikan orang lain. Dan bukan berarti berfoto saat liburan menandakan si orang yang berlibur itu gak menikmati liburannya. Kan kita gak tahu apa motif orang yang foto-foto pas liburan, bisa jadi mau mengabadikan momen aja, dan lain sebagainya. Hal ini malah memperlihatkan bahwa bisa jadi orang yang bilang begitu lagi dengki aja ngeliat kita yang lagi liburan atau lagi seneng-seneng sama orang terdekat sambil mengabadikan diri melalui jepretan kamera.

Jadi jelas ya, gak semua omongan orang itu bisa didengerin dan diaplikasiin ke diri kita sendiri. Kita mesti cermat memilah mana yang baik dan membangun, serta mana yang wajib diantepin aja alias gak perlu didengerin. So, lakukan apa yang mau kamu lakukan asalkan itu baik, tidak dilarang agama serta sesuai dengan norma yang berlaku. Dan jangan pernah melarang orang lain untuk melakukan sesuatu jika itu hanyalah sebuah ungkapan dari rasa ke-iri-hati-an mu saja, hehe..

Lalu, bagaimana caranya agar tidak mudah termakan perkataan negatif atau nyinyiran orang lain?

  1. Telaah dulu setiap perkataan dan omongan orang lain, jangan ditelan mentah-mentah. Boleh jadi memang mereka mau menasehati kita dalam hal kebaikan. Atau bisa jadi perkataannya hanyalah hasutan atau ungkapan kebencian orang itu terhadapmu.
  2. Cari tahu kebenarannya melalui sajian data atau fakta yang tepat dan terpercaya. Kan ada istilah hoax, gak mau kan kalo kita menerima dan mengirimkan suatu informasi yang belum jelas kebenaraannya atau hanyalah perkataan hoax.
  3. Kenali orangnya. Kalau kamu tahu si dia tukang gosip, dengki terhadap aktivitas dan kebahagiaan orang lain, ya kamu sendiri lah yang bisa menilai mereka dan perkataannya seperti apa.
  4. Tutup telinga. Kalau perkataan orang lain bikin hati sakit adukan aja sama Allah SWT, zat yang maha mendengar lagi maha mengetahui segala sesuatu.
  5. Relaks aja, tetap lakukan hal yang mau kamu lakukan yang terpenting tidak melenceng dari kaidah agama dan norma kemasyarakatan ya..

You Might Also Like

0 komentar

Let show your opinion..!!